Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Guru dan Pegawai SMAN 1 Lambitu Sudah Vaksinasi Wajib Buka Belajar

Kamis, 08 April 2021 | 10:53 WIB Last Updated 2021-04-08T03:53:26Z

SKB 4 Menteri: Guru Sudah Vaksinasi Wajib Buka Belajar

Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan keputusan SKB 4 Menteri mewajibkan bagi guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk bisa membuka belajar tatap muka di sekolah.

"Kita mewajibkan bila guru dan tenaga kependidikan di setiap sekolah sudah melakukan vaksinasi Covid-19, maka harus membuka belajar tatap muka di sekolah," kata Nadiem secara daring, Selasa (30/3/201).

Dia mengaku, meski sudah belajar tatap muka di sekolah, tapi dilakukan secara terbatas.

"Tak lupa belajar tatap muka tetap menggunakan penerapan protokol kesehatan," sebut dia.

Selain belajar tatap muka di sekolah, bilang Nadiem, sekolah juga harus tetap membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Karena kapasitas belajar tetap muka hanya 50 persen. Walaupun sudah tatap muka akan ada sistem rotasi, makanya sistem PJJ masih akan ada," tegas dia.

Dia menekankan, orang tua atau wali dapat memilih pilihan yang terbaik bagi anaknya untuk melakukan belajar tatap muka secara terbatas atau tetap melaksanakan PJJ dari rumah.

"Jadi kita kembalikan lagi kepada orangtua, anaknya bisa belajar tatap muka terbatas atau tetap PJJ," ungkap Nadiem.

Target vaksinasi

Nadiem pernah menargetkan proses vaksin 5 juta guru dan tenaga kependidikan bisa selesai di akhir Juni 2021.

Apabila itu tercapai, kata Nadiem, maka proses belajar tatap muka di sekolah bisa terlaksana di Juli 2021. 

"Kami ingin memastikan kalau guru dan tenaga kependidikan sudah selesai vaksinasi di akhir Juni. Sehingga di Juli, Insya Allah sudah melakukan proses belajar tatap muka di sekolah," ungkap Nadiem.

Meski sudah belajar tatap muka, bilang dia, siswa dan guru tetap mematuhi protokol kesehatan di sekolah.

"Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," tegas dia.

Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua, karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," jelas dia. 

Untuk SMAN 1 Lambitu, vaksin guru dan pegawai tahap I sudah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2021, sedangkan untuk tahap II akan dijadwalkan pada tanggal 10 April 2021. 

Sumber : kompas.com 

×
Berita Terbaru Update